
Mpox di Indonesia: Menghadapi Wabah Baru dengan Kewaspadaan
World Health Organization (WHO) telah mengumumkan bahwa cacar monyet menjadi darurat kesehatan global, sebagaimana disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal WHO yakni Tedros Adhanom Ghebreyesus selaku Sekretaris Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan data terbaru mengenai kasus terkonfirmasi Monkeypox (Mpox) di Indonesia. Hingga bulan Agustus 2024, tercatat sebanyak 88 kasus Mpox.
Mpox, atau yang dikenal juga sebagai monkeypox, merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus monkeypox. Meskipun penyakit ini sebelumnya lebih banyak ditemukan di wilayah Afrika Tengah dan Barat, kini telah menyebar ke berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Penyebaran mpox menjadi perhatian serius karena kemampuannya untuk menular antar manusia, terutama melalui kontak langsung dengan lesi kulit, cairan tubuh, atau benda yang terkontaminasi.
Tanda-Tanda dan Gejala Mpox
Mpox biasanya diawali dengan gejala umum yang mirip dengan infeksi virus lainnya, seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan. Salah satu gejala khas mpox adalah munculnya ruam atau lesi pada kulit, yang biasanya dimulai di wajah dan kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya. Lesi ini dapat berubah menjadi lepuhan berisi cairan sebelum akhirnya mengering dan membentuk keropeng.
Penyebaran dan Kesiapan Indonesia dalam Menghadapi Mpox
Sejak laporan pertama muncul di beberapa negara Eropa pada 2022, Indonesia tidak luput dari kekhawatiran akan penyebaran mpox. Meskipun jumlah kasus di Indonesia masih relatif rendah dibandingkan dengan negara lain, peningkatan mobilitas global dan tingginya interaksi antar negara menjadikan Indonesia rentan terhadap penyebaran wabah ini. Ditambah lagi, belum adanya vaksinasi massal terhadap mpox di negara ini membuat upaya pencegahan menjadi sangat penting.
Dalam menghadapi ancaman wabah mpox, Indonesia telah mengambil langkah-langkah penting, mulai dari peningkatan kapasitas laboratorium untuk mendeteksi virus hingga memperkuat sistem pemantauan dan pelaporan kasus. Pemerintah juga berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya mpox dan cara-cara pencegahan, termasuk menjaga kebersihan pribadi, menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, dan menggunakan pelindung diri saat diperlukan. Selain itu, pelatihan bagi tenaga kesehatan di berbagai daerah juga telah dilakukan untuk memastikan penanganan yang tepat bagi pasien yang terinfeksi. Namun, tantangan terbesar yang dihadapi Indonesia adalah keterbatasan akses terhadap vaksin dan obat-obatan khusus untuk mpox, yang masih belum tersedia secara luas